Poparts.id, Batam – Indonesia kini menandai era baru dalam transisi energi dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar di tanah air. Proyek ambisius ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara PT PLN Batam dan PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV), kini telah resmi beroperasi dengan kapasitas mencapai 100 Megawatt peak (MWp). Terletak di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, PLTS ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mengejar energi bersih dan berkelanjutan.
PLTS Sebagai Tonggak Sejarah Baru
Dalam peresmian proyek ini, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Jisman P. Hutajulu, memuji kecepatan dan efektivitas pelaksanaan proyek ini. “Pengoperasian PLTS ini bukan hanya menjadi pencapaian besar bagi sektor energi, tetapi juga menandai tonggak sejarah baru bagi transisi energi Indonesia,” ujar Jisman, Jumat (30/8/2024). Menurutnya, proyek ini diharapkan menjadi model bagi industri lainnya dalam mengadopsi sumber energi terbarukan.
PLN Pelopor Energi Hijau
Di sisi lain, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung penggunaan listrik hijau di sektor industri dalam negeri. “PLTS ini sejalan dengan peta jalan transisi energi pemerintah menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih cepat,” jelas Darmawan. Ia juga menambahkan bahwa proyek ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, dengan menciptakan lapangan kerja baru, membuka peluang bisnis, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kawasan Industri Kota Bukit Indah dan sekitarnya.
Keunggulan Teknologi dan Dampak Lingkungan
PLTS yang dibangun oleh joint venture antara PLN Batam dan Aruna PV, yaitu PT Aruna Hijau Power (AHP), tidak hanya mengesankan dalam skala tetapi juga dalam teknologi yang digunakan. Menggunakan sekitar 170.000 modul panel surya yang tersebar di area seluas lebih dari 85 hektar, PLTS ini mampu menghasilkan 150 GWh energi bersih per tahun, setara dengan pengurangan emisi sebesar 118.725 ton CO2.
Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan pencapaian luar biasa. “PLTS ini adalah yang terbesar di Indonesia, dan berhasil diselesaikan lebih cepat dari target, yaitu sekitar tujuh bulan,” kata Irwansyah. Proyek ini diharapkan menjadi inspirasi dan model bagi pembangunan pembangkit energi terbarukan lainnya di masa mendatang.
Revolusi Energi Terbarukan
Dengan beroperasinya PLTS terbesar di Indonesia ini, PLN Batam bersama mitranya tidak hanya menunjukkan kepemimpinan dalam transisi energi nasional, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap upaya global dalam mengurangi jejak karbon. Keberhasilan ini menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia dan dunia.
17