PopArts.id – Drama tragis di Batam bikin geger warga! Dua remaja, OP (16) dan RH (16), yang kesehariannya cuma buruh cuci motor di sebuah carwash di Nongsa, ditangkap polisi gara-gara diduga jadi dalang di balik kematian FMY (15). Mayat FMY sendiri ditemukan di danau Perumahan Purna Yudha Sabtu lalu (11/1/2025).
Kejadiannya dimulai dari sesuatu yang sepele, loh. FMY mampir ke mess tempat OP dan RH tinggal buat nongkrong bareng. Awalnya, mereka cuma santai nonton Instagram di HP-nya FMY. Tapi suasana mendadak panas gara-gara RH merasa terganggu. Nggak pake lama, RH langsung mukul FMY, dan jadilah perkelahian seru di antara mereka bertiga.
Setelah ribut-ribut itu, OP dan RH malah bikin keputusan gila. Mereka sepakat buat “menghabisi” FMY. OP ambil pisau panjang dari ventilasi mess, dan kejadian tragis itu nggak bisa dihindari. FMY akhirnya tewas di tangan dua temannya sendiri. Nggak cukup di situ, mereka bawa jasad FMY naik motor dan membuangnya di danau dekat perumahan.
“Jadi Batam kan sejak Jumat itu hujan, jejak darah korban dari lokasi kejadian hingga dibuang ke danau itu, terhapus karena hujan. Kejadian ini murni karena korban memukul temannya pelaku, tidak ada unsur dendam, apalagi korban dan pelaku baru berteman beberapa kali pertemuanlah,” jelasnya saat konferensi pers, (14/1/2025).
Buat nutupin jejak, OP dan RH ngebersihin darah di mess dan buang semua barang bukti. Tapi ya, sepandai-pandainya menyimpan rahasia, akhirnya ketahuan juga. Polisi berhasil nangkep mereka di mess carwash tempat mereka tinggal, Minggu (12/1/2025) sekitar jam 11 pagi.
Polisi juga udah amankan beberapa barang bukti penting, nih. Ada pisau yang dipakai buat nusuk korban, baju korban yang masih ada bercak darahnya, dan motor yang dipakai buat bawa jasad ke danau.
Sekarang, OP dan RH harus siap-siap terima akibat dari perbuatan mereka. Polisi menjerat mereka dengan Pasal 80 Ayat (3) Jo. Pasal 76C UU Perlindungan Anak. Hukumannya? Berat banget, pastinya nggak main-main.
Kasus ini jadi pengingat buat kita semua buat lebih care sama lingkungan sekitar, terutama anak-anak muda. “Proses hukum akan kami jalankan dengan tegas dan transparan. Semoga ini jadi pelajaran buat semua pihak,” tutup AKP Debby.